Cara Pembuatan Pitch Deck

Tugas 1 Bisnis Informatika
Nama : Aryasatya Bhagaskara
Kelas : 4IA04
NPM : 51418142

AWS

Pitch Deck

Pitch deck merupakan presentasi singkat yang menjelaskan gambaran umum mengenai rencana bisnis. Pitch deck biasanya dibuat menggunakan berbagai macam tools umum seperti PowerPoint, KeyNote, atau Prezi. Tak hanya untuk menjelaskan rencana bisnis, pitch deck juga bisa kamu gunakan saat bertemu dengan perusahaan lain untuk bekerja sama atau orang yang akan menjadi calon Co-Founder.

Elemen yang diperlukan dalam Pitch Deck

  • Latar belakang masalah

  • Solusi yang ditawarkan

  • Produk atau layanan perusahaan

  • Kondisi dan potensi pasar

  • Rencana bisnis

  • Poin unik yang membedakan dengan perusahaan lain

  • Kompetitor

  • Rencana pemasaran

  • Perkenalan tim

  • Pencapaian bisnis

Cara membuat pitch deck dengan efektif

1. Buatlah Pitch Deck dengan 10 - 12 slide presentasi

Pitch Deck tidak perlu dibuat terlalu panjang, harus dibuat secara singkat agar investor tidak bosan.

2. Cantumkan nama Founder dan tim

Dalam membangun bisnis yang baik, dibutuhkan orang-orang terbaik agar bisnis tersebut bisa berhasil sesuai target. Tunjukkan pada investor, siapa saja orang-orang yang akan terlibat dalam bisnis ini dan jelaskan posisi mereka masing-masing. Jika kamu sudah memiliki tim yang kuat, investor akan percaya bahwa bisnis ini dibangun dengan rencana yang matang.

3. Berikan gambaran contoh produk

Pada bagian ini berisi seluruh screenshot atau gambar produkmu termasuk logo dan nama produk. Jabarkan seperti apa binismu kurang dari 10 kalimat. Tunjukkan pada investor bagaimana cara kerja produk kamu dan berikan beberapa contohnya. Tampilkan slide tersebut semenarik mungkin karena bagaimanapun juga yang kamu jual adalah sebuah “produk”.

4. Beri informasi potensi pasar

Setelah kamu menjelaskan seperti apa bisnis dan produkmu, saatnya kamu menjelaskan bagaimana pontesi pasar yang tersedia untuknya. Seberapa besar pasar yang ada juga akan menentukan apakah investor akan mendanai bisnis yang kamu buat. Pada slide ini, kamu harus memberikan grafik yang menguraikan pertumbuhan pasar di masa lalu dan pertumbuhan potensial pasar di masa depan. .

5. Jelaskan tentang pesaing bisnismu

Cara membuat pitch deck selanjutnya yang perlu kamu perhatikan adalah mengutarakan tentang pesaing dalam bisnis yang kamu geluti. Pada bagian ini, kamu harus bisa menjelaskan siapa saja pesaingmu dan apa kelebihan bisnis yang kamu miliki ketimbang mereka. Bila perlu kamu juga dapat menjelaskan strategi yang mungkin dilakukan untuk mengambil market dari pesaing tersebut.

6. Sampaikan kondisi keuangan perusahaan

Dalam pembuatan pitch deck, investor juga kerap ingin mengetahui tentang kesehatan keuangan perusahaan. Mereka biasanya ingin melihat laporan laba rugi, perkiraan penjualan dan laporan arus kas selama kurang lebih tiga tahun. Namun, semua ini tidak perlu secara rumit kamu sampaikan dalam presentasi. Kamu bisa membuatnya lebih ringkas dengan membuat grafik yang menunjukkan tentang keuntungan, total pengeluaran, penjualan dan total pelanggan. Saat menjelaskan bagian presentasi ini, kamu harus bisa menyampaikan asumsi dasar tentang bagaimana kamu mencapai tujuan penjualan sehingga bisa menghasilkan profit.

7. Jelaskan risiko yang mungkin terjadi

Membangun bisnis tentu penuh dengan risiko. Jelaskan kepada para investor risiko apa saja yang bisa terjadi pada bisnismu dan sertakan dengan solusi jika risiko itu terjadi. Hal ini penting untuk meyakinkan para investor bahwa mereka tidak akan sia-sia dalam berinvestasi pada bisnis yang akan kamu buat.

8. Tetapkan jumlah pendanaan yang ingin diraih

Setelah semua hal tersebut kamu lakukan dan memberikan presentasi pitch deck dengan maksimal, kini saatnya kamu untuk menetapkan jumlah pendanaan yang ingin kamu raih. Hal ini karena investor juga ingin tahu berapa banyak dana yang harus mereka keluarkan untuk membantu bisnismu lebih berkembang.
Sebagai contoh ketika kamu menginginkan mendapatkan dana sebesar Rp 1 milyar. Maka, sebaiknya jangan langsung menarget ke angka tersebut, kamu sebaiknya juga menyebutkan kisaran terendahnya antara Rp 500 juta hingga Rp 1 milyar. Ini agar upayamu untuk menerima lebih banyak pendanaan menjadi semakin besar dan investor juga memiliki banyak pilihan. Tak kalah penting sampaikan juga kenapa kamu membutuhkan dana tersebut serta bagaimana caramu mengelolanya.